![]() |
Eko Sutrisno serahkan dokumen pandangan Fraksi Nasdem tentang RPJMD Bupati/Wakil Bupati Kampar 2025-2029 kepada pimpinan dewan (Foto: Ist) |
Bangkinang (Teras Kampar) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Dapil 6 yang meliputi kecamatan-kecamatan di Rantau Kampar Kiri, Eko Sutrisno merasa prihatin dengan kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 012 yang berada di Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir. Ia menyebut sekolah ini sangat jauh dari kata layak menjadi tempat belajar yang ideal bagi anak anak di wilayah itu.
Bahkan kata Eko, kondisi sekolah yang tidak layak ini selalu menjadi objek ejekan bagi sebagian pihak dan akan selalu diasumsikan menjadi bukti kegagalan pemerintah daerah dalam bidang pendidikan.
"SD Negeri 012 Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, ini setiap saat menjadi buliyan bagi Kabupaten Kampar," ujar politisi muda Nasdem itu di gedung legislatif daerah saat menyampaikan pandangan fraksi pada paripurna yang membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bupati/Wakil Bupati Kampar tahun 2025, Senin, 28 Juli 2025.
Ia menyebut SD Negeri yang berada di Jalan Koridor RAPP KM 73 ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemangku kepentingan di daerah mengingat sekolah itu berada dalam kawasan hutan konsesi.
"Setelah kita telaah, ternyata itu masuk dalam kawasan konsesi RAPP," ungkap Eko Sutrisno.
Oleh sebab itu, Eko mendesak Pemerintah Kabupaten Kampar harus segera mencari solusi secepatnya dengan cara duduk bersama, terutama sebelum musim penghujan datang. Mengingat di sana akan lebih menyulitkan bagi siswa maupun guru saat musim penghujan.
"Saya yakin ini akan ada solusi bersama, jika kita duduk bersama," ujar Eko
Eko Sutrisno berpendapat, semua anak anak di Kampar mesti mendapat fasilitas pendidikan yang layak tanpa memandang status, etnis dan di wilayah mana mereka berdomisili.
![]() |
Salah satu protret kondisi Sekolah Dasar Negeri 012 Rantau Kasih Kampar Kiri Hilir yang masih terbuat dari kayu seadanya (Foto: Ist) |
Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar sendiri, selama ini sudah berupaya mencari solusi untuk membangun sekolah tersebut secara permanen agar menjadi layak. Namun dinas terkendala oleh status lahan di sana yang masuk ke dalam konsesi perusahaan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aidil beberapa waktu lalu, pihaknya sudah menempuh berbagai upaya untuk mengalokasikan anggaran bagi pembangunan SDN 012 sesuai regulasi yang berlaku.
Bahkan, kata Aidil, pihaknya sudah sampai ke Kementerian Pendidikan RI, Kementrian Kehutanan RI untuk meminta solusi agar sekolah tersebut bisa dibangun menggunakan uang pemerintah. Sejauh ini katanya, usaha itu belum membuahkan hasil sehingga pembangunan ruang kelas yang layak bagi anak anak didik di sana belum juga terwujud.
Ditambah pula, lanjut Aidil, BPK pun belum mengizinkan pihak dinas untuk mengalokasikan anggaran pembangunan Ruang Kelas Baru atau RKB di sana mengingat satus lahan yang berada dalam kawasan hutan konsesi sebelum mendapat lampu hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Dari informasi yang berhasil dihimpun wartawan, kondisi SD Negeri 012 yang beralamat di Dusun Gunung Makmur, Desa Rantau Kasih tersebut memang selalu menjadi bahan ejekan pihak pihak tertentu sebagai wajah pendidikan Kabupaten Kampar yang masih perlu perhatian.
Padahal, Kondisi ini terjadi bukan semata karena pemerintah daerah tidak punya itikad baik. Bangunan Sekolah Dasar Negeri 012 yang telah berdiri selama hampir 10 tahun ini, jika tak kunjung ada solusi, kondisinya semakin lama akan semakin rusak, sebab sekolah darurat ini hanya terbuat dari kayu seadanya.-***