![]() |
Kadiskes Kampar Paparkan Capaian Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis |
Bangkinang (Teras Kampar) — Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, dr. Asmara Fitrah Abadi, MM, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program prioritas nasional Cek Kesehatan Gratis (CKG/PKG).
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Pemantauan Program Prioritas Nasional yang digelar Kemenko Polhukam di Kantor Bupati Kampar, Kamis (28/8/2025).
Asmara menyebut program PKG selaras dengan amanat Presiden untuk memperluas akses layanan kesehatan dasar.
“Ini komitmen Pemkab Kampar dengan semangat Kampar di Hati demi kesejahteraan masyarakat, melalui deteksi dini penyakit tidak menular yang terintegrasi dengan Standar Pelayanan Minimal dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat,” ujarnya.
Capaian Masih 12,5 Persen
Berdasarkan data per 27 Agustus 2025, dari total penduduk 828.501 jiwa, target pemeriksaan nasional 40 persen atau sekitar 331.400 jiwa. Hingga kini, layanan baru menjangkau 40.201 jiwa atau 12,5 persen melalui 31 puskesmas dan layanan mobile clinic.
Asmara mengakui capaian tersebut masih jauh dari target. “Meski layanan sudah berjalan di semua puskesmas dan mobile clinic, potensi menjangkau mayoritas penduduk masih besar. Karena itu, partisipasi masyarakat, peran komunitas, dan kampanye publik menjadi kunci,” katanya.
Tantangan di Lapangan
Sejumlah kendala turut memengaruhi pelaksanaan program, mulai dari rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini, keterbatasan tenaga dan sarana medis, hambatan teknis pendaftaran digital, hingga akses ke wilayah terpencil.
“Kondisi ini menjadi dasar untuk memperkuat strategi percepatan menuju target 40 persen, sekaligus menjaga ketahanan bangsa lewat masyarakat yang sehat dan produktif,” ujar Asmara.
Strategi Percepatan
Dinkes Kampar merumuskan beberapa langkah, antara lain:
• Akselerasi jemput bola melalui mobile clinic, posyandu, sekolah, hingga komunitas.
• Penguatan SDM dan sarana dengan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan serta penyediaan alat skrining.
• Kolaborasi lintas sektor bersama pemerintah desa, sekolah, perusahaan, dan tokoh masyarakat.
• Dukungan swasta dan CSR untuk memperkuat logistik.
• Digitalisasi layanan dengan integrasi aplikasi ASIK dan WhatsApp Rapor Kesehatan.
• Kampanye intensif lewat berbagai kanal komunikasi, termasuk media sosial.
Rakor yang dihadiri perangkat daerah lintas sektor itu menyepakati perlunya sinergi lebih erat agar program prioritas nasional—termasuk PKG, Makan Bergizi Gratis, Koperasi Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan pembangunan 3 juta rumah—dapat berjalan optimal dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. (Advetorial).