 |
| Air terjun Bantu Dinding Tanjung Belit (Foto: Istimewa) |
Tanjung Belit, (Teras Kampar) –Tersembunyi di balik hijaunya pepohonan dan asrinya alam, Air Terjun Batu Dinding di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, kian menarik perhatian sebagai salah satu destinasi wisata alam yang menjanjikan.
Keunikan formasi batuan yang menyerupai dinding raksasa menjadi daya tarik utama yang membedakan air terjun ini dari lainnya.
Air Terjun Batu Dinding menawarkan pemandangan yang memukau. Aliran air jernih yang jatuh dari ketinggian membelah formasi batuan khas yang menjulang kokoh, menciptakan panorama alam yang instagenik dan menenangkan.
Suara gemericik air berpadu dengan kicauan burung menambah suasana syahdu yang cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan.
Untuk mencapai lokasi Air Terjun Batu Dinding, pengunjung perlu menempuh perjalanan yang cukup menantang.
Akses menuju desa Tanjung Belit dapat ditempuh melalui jalur darat yang dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan perahu menyusuri Sungai Subayang.
Meskipun demikian, segala upaya perjalanan akan terbayar lunas setibanya di lokasi. Suara gemuruh air yang jatuh, udara segar pegunungan, serta pemandangan alam yang belum banyak terjamah menjadi daya tarik utama air terjun ini, pengunjung juga bisa melakukan aktivitas lain seperti berenang di kolam alami di bawah air terjun atau sekadar bersantai sambil menikmati sejuknya udara pegunungan.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat terus berupaya untuk mengembangkan potensi wisata Air Terjun Batu Dinding, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya.
Keberadaan air terjun ini tidak hanya memperkaya khazanah pariwisata Riau, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Desa Tanjung Belit melalui kunjungan wisatawan.
Bagi mereka yang mencari ketenangan dan ingin melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan, Air Terjun Batu Dinding adalah pilihan yang tepat. Keindahan alamnya yang alami dan suasananya yang damai menjadikannya sebagai tempat ideal untuk menikmati keajaiban ciptaan Tuhan.
Penulis : Luvi Lati Patun Nisa (Mahasiswi Universitas Islam Riau)
